KOMUNIKASI BISNIS

PENERAPAN KOMUNIKASI DALAM BISNIS
 
Komunikasi dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi horizontal.  Komunikasi vertikal berarti preses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau sebaliknya.  Dengan demikian komunikasi vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas.  Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh pimpinan dengan jalam pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk. Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik antara pimpinan-bawahan dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.
Komunikasi ke atas diwujudkan dengan pemberian laporan oleh bawahan kepada atasan.  Komunikasi horizontal bermaksud menjamin hubungan baik antara pimpinan yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan pertemuan secara berkala. Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan dengan tilpon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat.  Komunikasi ke luar termasuk pada kategori eksternal function dari manager.
·         KOMUNIKASI DALAM BISNIS
Komunikasi eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat , pemerintah pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau langganan.
1.      Komunikasi dengan langganan
Perusahaan dikatakan sukses apabila konsumen tetap menjadi langganan dan terbentuk pada dirinya suatu sikap yang disebut “PATRONAGE BUYING MOTIVE”, artinya suatu sikap dimana seseorang selalu ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin memakai barang X saja, tidak mau diganti dengan barang lain. Patronage buying motive pada suatu toko dapat terjadi karena adanya komunikasi yang baik antara pemilik, pelayan toko dengan konsumennya seperti servis memuaskan, barang yang dijual lengkap, tersedia macam-macam fasilitas seperti lapangan parker, barang yang diantarkan, jika perlu bisa kredit dsb.
2.      Komunikasi dengan lembaga pemerintah
Disini orang yang bergerak dibidang bisnis harus memahami peraturan yang dikeluarkan pemerintah.  Kemudian perusahaan selalu berkomunikasi dengan cara mengisi formulir yang harus diisi, mematuhi segala kewajiban, memperpanjang surat-surat ijin jika sudah habis masa berlakunya seperti SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), mendatangi kantor Kotamadya bidang ekomoni guna mendapat ijin tertentu, ke Kantor Perindustrian, ke Kantor Dinas Perdagangan dsb.
3.      Komunikasi dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah-tengah masyarakat, perusahaan tidak berdiri sendiri antara keduanya terjalin suatu kerjasama dan saling berkomunikasi. Misalnya dalam merayakan hari-hari tertentu perusahaan harus mengikuti apa yang berkembang di masyarakat.  Menghadapi Hari Raya Idul Fitri, toko perlu ditata sedemikian rupa guna menyambut hari raya tersebut, demikian pulan Hari Raya Peringatan Proklamasi 17 Agustus, Tahun Baru dsb.  Ini merupakan suatu cara berkomunikasi dengan masyarakat.
·         KAPABILITAS ORGANISASI DLAM KOMUNIKASI BISNIS
Beberapa kegiatan organisasi yang berkaitan dengan pertukaran informasi sebagai bentuk kapabilitas di dalam komunikasi bisnis :
1.      Menetapkan Tujuan
Untuk dapat menetapkan suatu tujuan, mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf maupun manajemen puncak, manajemen menengah, manajemen bawah dan karyawan, perlu melakukan pelbagai pembahasan yang serius dan cukup matang. Tujuan organisasi dapat didefinisikan dalam arti keuangan (financial), mutu produk, penguasaan pasar, kepuasaan karyawan, atau memberikan pelayanan bagi pelanggan. Dalam menetapkan pelbagai macam tujuan organisasi tersebut, sangat diperlukan pertukaran informasi atau komunikasi antar unit yang ada di dalam organisasi tersebut.
2.      Membuat dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu organisasi dapat tercapai bila orang-orang dalam organisasi tersebut membuat keputusan-keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan, serta mematuhi keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yang mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat melakukan penilaian terhadap pelbagai pilihan/alternatif yang ada, dengan cara membaca, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Bila suatu keputusan telah diambil, keputusan tersebut harus dilaksanakan, dan hal ini memerlukan lebih banyak komunikasi.
3.      Mengukur Prestasi Kerja
untuk mengukur prestasi kerja organisasi secara menyeluruh sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antara unit-uint yang ada dalam organisasi tersebut.
4.      Pelayanan Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan customer (internal dan eksternal) atau pelanggannya dengan menggunakan komunikasi, baik dalam bentuk formal maupun nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk, nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-rak, dan pelbagai macam bentuk simbol seperti dilarang merokok, arah panah, dan sejenisnya juga merupakan bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam berhubungan dengan konsumen atau pelanggannya. Penggunaan nota penjualan, brosur, iklan, telepon bebas pulsa, dan pelbagai bentuk promosi lainnya, adalah bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi sebagai sarana untuk merangsang keinginan para pelanggan untuk menggunakan produknya. Dalam kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service) komunikasi juga mempunyai peranan penting, misalnya pada bagian pengecekkan kredit, tagihan-tagihan, menjawab telepon dari konsumen, maupun penanganan masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaduan dari konsumen. Kegiatan-kegiatan tersebut dengan sendirinya banyak menggunakan komunikasi.


http://ofikrobiyana.blogspot.co.id/2008/08/arti-penting-komunikasi-bisnis-pada_28.html

Komentar

Postingan Populer