KOMUNIKASI BISNIS
PENERAPAN
KOMUNIKASI DALAM BISNIS
http://ofikrobiyana.blogspot.co.id/2008/08/arti-penting-komunikasi-bisnis-pada_28.html
Komunikasi
dibedakan atas dua macam yaitu komunikasi vertikal dan komunikasi
horizontal. Komunikasi vertikal berarti
preses penyampaian suatu warta dari pihak pimpinan kepada pihak pegawai atau
sebaliknya. Dengan demikian komunikasi
vertikal dibedakan pula atas komunikasi ke bawah dan komunikasi ke atas. Komunikasi ke bawah itu diwujudkan oleh
pimpinan dengan jalam pemberian perintah atau dengan jalan pemberian petunjuk.
Masing-masing komunikasi ke bawah bertujuan untuk menjamin hubungan yang baik
antara pimpinan-bawahan dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan bawahan itu
agar tertuju kepada realisasi tujuan perusahaan.
Komunikasi
ke atas diwujudkan dengan pemberian laporan oleh bawahan kepada atasan. Komunikasi horizontal bermaksud menjamin
hubungan baik antara pimpinan yang setingkat dan diwujudkan dengan mengadakan
pertemuan secara berkala. Komunikasi ke luar bertujuan menjamin hubungan yang
baik antara pihak atasan dari perusahaan itu dengan pihak luar diwujudkan
dengan tilpon, berbicara langsung atau dengan pengiriman surat. Komunikasi ke luar termasuk pada kategori
eksternal function dari manager.
·
KOMUNIKASI
DALAM BISNIS
Komunikasi
eksternal dilakukan perusahaan dalam hubungan dengan masyarakat , pemerintah
pada umumnya dan khususnya terhadap para konsumen atau langganan.
1.
Komunikasi
dengan langganan
Perusahaan dikatakan sukses apabila
konsumen tetap menjadi langganan dan terbentuk pada dirinya suatu sikap yang
disebut “PATRONAGE BUYING MOTIVE”, artinya suatu sikap dimana seseorang selalu
ingin berbelanja ke toko tertentu saja atau dia hanya ingin memakai barang X
saja, tidak mau diganti dengan barang lain. Patronage buying motive pada suatu
toko dapat terjadi karena adanya komunikasi yang baik antara pemilik, pelayan
toko dengan konsumennya seperti servis memuaskan, barang yang dijual lengkap,
tersedia macam-macam fasilitas seperti lapangan parker, barang yang diantarkan,
jika perlu bisa kredit dsb.
2.
Komunikasi
dengan lembaga pemerintah
Disini orang yang bergerak dibidang
bisnis harus memahami peraturan yang dikeluarkan pemerintah. Kemudian perusahaan selalu berkomunikasi
dengan cara mengisi formulir yang harus diisi, mematuhi segala kewajiban,
memperpanjang surat-surat ijin jika sudah habis masa berlakunya seperti SIUP
(Surat Ijin Usaha Perdagangan), mendatangi kantor Kotamadya bidang ekomoni guna
mendapat ijin tertentu, ke Kantor Perindustrian, ke Kantor Dinas Perdagangan
dsb.
3.
Komunikasi
dengan masyarakat
Perusahaan hidup ditengah-tengah
masyarakat, perusahaan tidak berdiri sendiri antara keduanya terjalin suatu
kerjasama dan saling berkomunikasi. Misalnya dalam merayakan hari-hari tertentu
perusahaan harus mengikuti apa yang berkembang di masyarakat. Menghadapi Hari Raya Idul Fitri, toko perlu
ditata sedemikian rupa guna menyambut hari raya tersebut, demikian pulan Hari
Raya Peringatan Proklamasi 17 Agustus, Tahun Baru dsb. Ini merupakan suatu cara berkomunikasi dengan
masyarakat.
·
KAPABILITAS
ORGANISASI DLAM KOMUNIKASI BISNIS
Beberapa kegiatan
organisasi yang berkaitan dengan pertukaran informasi sebagai bentuk kapabilitas
di dalam komunikasi bisnis :
1.
Menetapkan
Tujuan
Untuk dapat menetapkan suatu tujuan,
mereka yang terlibat dalam organisasi baik staf maupun manajemen puncak,
manajemen menengah, manajemen bawah dan karyawan, perlu melakukan pelbagai
pembahasan yang serius dan cukup matang. Tujuan organisasi dapat didefinisikan
dalam arti keuangan (financial), mutu produk, penguasaan pasar, kepuasaan
karyawan, atau memberikan pelayanan bagi pelanggan. Dalam menetapkan pelbagai
macam tujuan organisasi tersebut, sangat diperlukan pertukaran informasi atau
komunikasi antar unit yang ada di dalam organisasi tersebut.
2.
Membuat
dan Melaksanakan Keputusan
Tujuan yang telah ditetapkan dalam suatu
organisasi dapat tercapai bila orang-orang dalam organisasi tersebut membuat
keputusan-keputusan yang mendukung terlaksananya tujuan, serta mematuhi
keputusan yang telah disepakati. Untuk membuat keputusan-keputusan yang
mendukung tujuan organisasi, mereka harus mengumpulkan fakta-fakta agar dapat
melakukan penilaian terhadap pelbagai pilihan/alternatif yang ada, dengan cara
membaca, bertanya kepada orang lain, dan sebagainya. Bila suatu keputusan telah
diambil, keputusan tersebut harus dilaksanakan, dan hal ini memerlukan lebih
banyak komunikasi.
3.
Mengukur
Prestasi Kerja
untuk mengukur prestasi kerja organisasi
secara menyeluruh sangat diperlukan terjalinnya komunikasi yang baik antara
unit-uint yang ada dalam organisasi tersebut.
4.
Pelayanan
Pelanggan
Semua organisasi akan berhubungan dengan customer
(internal dan eksternal) atau pelanggannya dengan menggunakan komunikasi, baik
dalam bentuk formal maupun nonformal. Harga yang tertera pada suatu produk,
nama kelompok produk yang tertulis dalam rak-rak, dan pelbagai macam bentuk
simbol seperti dilarang merokok, arah panah, dan sejenisnya juga merupakan
bentuk komunikasi yang mungkin digunakan oleh suatu organisasi dalam
berhubungan dengan konsumen atau pelanggannya. Penggunaan nota penjualan,
brosur, iklan, telepon bebas pulsa, dan pelbagai bentuk promosi lainnya, adalah
bentuk komunikasi yang digunakan oleh organisasi sebagai sarana untuk
merangsang keinginan para pelanggan untuk menggunakan produknya. Dalam
kaitannya dengan pelayanan pelanggan (customer service) komunikasi juga
mempunyai peranan penting, misalnya pada bagian pengecekkan kredit,
tagihan-tagihan, menjawab telepon dari konsumen, maupun penanganan
masalah-masalah yang berkaitan dengan pengaduan dari konsumen.
Kegiatan-kegiatan tersebut dengan sendirinya banyak menggunakan komunikasi.
http://ofikrobiyana.blogspot.co.id/2008/08/arti-penting-komunikasi-bisnis-pada_28.html
Komentar
Posting Komentar